Selasa, 03 April 2012

Bisnis Investasi Online

    
  Bisnis investasi online semakin marak, baik berbentuk kerja sama bisnis, emas berjangka, maupun valuta asing. Selain menjanjikan keuntungan yg besar, bisnis ini juga di anggap praktis karena di lakukan secara real time di internet. Namun, apakah investasi online ini termasuk aman, mengingat dari kabar berita ada seseorang yg mengaku pernah tertipu, seperti salah satu artis dangdut Annisa Bahar yg pernah kehilangan uang milyaran rupiah. Pada mulanya Annisa Bahar tergiur karena investasi ini menjanjikan keuntungan 300 persen. selain itu, keuntungan akan di berikan setiap hari. Annisa Bahar mengikuti bisnis Trading emas ini mulai dari awal bulan november dan hanya bertahan dlm jangka waktu 1 bulan saja hingga Desember.


         Bagaimana sebenarnya bisa terjadi penipuan berkedok investasi online?
Pada kasus penipuan yg menimpa Annisa Bahar terdapat pernyataan bahwa investasi ini akan di janjikan keuntungan yg sangat besar, yaitu 300 persen. namun yg namanya investasi ''High Risk High Return'' Semakin tinggi resikonya semakin besar pula hasilnya. Trading emas yg di lakukan Annisa Bahar termasuk investasi yg tidak masuk akal, pasalnya investai ini menjanjikan return yg pasti setiap hari sedangkan investasi sifatnya seperti saham bisa rugi bisa untung. Menurut peraturan, return tidak boleh di janjikan karena masalah rugi dan untung tidak pasti.

          Hal ini mungkin bisa menjadi pelajaran bagi calon-calon investor untuk lebih teliti dalam menanamkan uangnya di bisnis investasi Trading atau juga melalui kursus-kursus tentang Trading online agar dapat memahami secara lengkap, sehingga dapat meminimalkan resiko, termasuk resiko penipuan.

Tips Investasi Online

1. Pastikan mengerti resiko dan keuntungan dari investasi tersebut.
2. Pastikan perusahaan tersebut memang legal secara badan hukum dunia.
3. Sebelum menandatangani apapun, pastikan di baca seluruh peraturan yg ada.
4. Pastikan mengerti cara kerja investasi tersebut.
5. semakin tinggi returnya semakin tinggi pula resikonya. 

Tidak ada komentar: