Selasa, 18 Oktober 2011

khasiat rumput laut tidak kalah dari produk luar negeri

        Kulit adalah organ tubuh bagian paling luar yg berfungsi sebagai pelindung dan menjadi parameter penampilan seseorang. Di sadari atau tidak, kulit paling sering berinteraksi dgn lingkungan sekitar yg dapat mempercepat proses penuaan. Selain akibat radiasi sinar ultra violet, proses penuaan dini ini bisa terjadi karena polusi, temperatur udara yg tak menentu, rokok, pola makan yg buruk, serta pengaruh dari kondisi psikologis. Semua ini mempengaruhi penurunan regenerasi serta kolagen dan elastin yg ada di lapisan dalam kulit sehingga kulit kehilangan kelembagaan dan elastisitasnya dan wajah mulai tampak kering dan berkerut. Untuk itu kita harus selalu menjaga dan merawat kulit dengan teratur. Ada banyak cara merawat kulit, salah satunya dengan menggunakan rumput laut yg awalnya merupakan produk utk di konsumsi ternyata mempunyai khasiat dpt menghaluskan kulit. Rumput laut mudah kita temukan di dlm negeri tercinta kita ini yg khasiatnya tidak kalah dari produk luar negeri menurut penelitan dari para pakarnya.
        Awal mula di ketahui bahwa rumput laut dpt menjadikan kulit ayu alamiah yaitu pd tahun 1969, perusahaan nasional yg mengusahakan budi daya penanaman rumput laut (eucheuma cottoni) di pantai Sumba, NTT. Para pekerja yg memanen rumput laut kala itu pulang pergi dari rumah melintasi gunung tanpa alas kaki, menapaki jalan berbatu karang dan tanah berpasir. Hebatnya, tangan dan kaki mereka tetap halus, seperti layaknya orang yg tak pernah melakukan pekerjaan kasar. Nah, Anda sudah dapat menduga bahwa rumput lautlah yg menghaluskan kulit para pemungut rumput laut itu. Hal itu di dukung oleh hasil olahan seorang ahli dari Prancis yg mau menjadikan rumput laut tersebut sebagai bahan pembuatan kosmetik. Berangkat dari fakta inilah, perusahaan nasional ini lalu mengusahakan sendiri rumput laut untuk kosmetik.
        Dari rujukan buku-buku jamu Tiongkok ternyata, rumput laut memang berkhasiat menghilangkan rasa panas pd kulit dan membuat kulit menjadi lentur (elastis). Belum puas dgn mengandalkan khasiat rumput laut tsb, di lakukan pencarian bahan baku lainnya utk hasil yg maksimal. Kemudian di tambahkanlah sari buah bligo (benincasa cerifera) yg menurut buku jamu Tiongkok kuno berkhasiat menghaluskan kulit dan
menghilangkan noda-noda akibat sengatan matahari. Melalui berbagai percobaan dan penelitian, akhirnya berhasil di buat krim muka pd tahun 1971. Sungguh menggembirakan, banyak peminat saat itu yg tercengang oleh hasilnya. Dan dari laporan konsumen yg masuk ternyata krim tersebut membuat wajah menjadi ayu alamiah.

Tidak ada komentar: