Senin, 02 Juli 2012

Pengarahan Mental Bagi Anak-Anak

Pendidikan mental bagi anak-anak sangat penting untuk membentuk sikap pribadi dalam berperilaku sehari hari. Pendidikan mental juga di perlukan dalam melangkah untuk menuju masa depan yg gemilang. Banyak hal yg mempengaruhi dalam pembentukan sikap mental anak-anak seperti perilaku orang tua sehari-hari, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat serta acara televisi. Anak-anak adalah seorang peniru yg baik, jadi hal-hal yg di temui dalam kegiatan sehari-hari dapat membentuk serta mengubah sikap dan perilaku.

Pengaruh Orang tua

Orang tua menjadi teladan bagi anak-anaknya, perilaku orang tua dalam kegiatan sehari-hari merupakan contoh yg paling banyak di lihat oleh anak sejak lahir dan kebanyakan sikap anak tidaklah jauh dari sikap orang tua. Anak adalah seorang peniru yg ahli terhadap hal-hal di sekelilingnya, jika sebagai orang tua hendaknya bisa berhati-hati dalam bertingkah laku yg terhadap orang lain, hal ini akan menjadi tontonan sekaligus tuntunan yg akan masuk ke dalam otak bagi anak-anak yg selanjutnya akan di praktekkan dalam pergaulan sehari-hari.

Pengaruh Televisi

Siaran televisi yg kurang mendidik adalah musuh besar bagi perkembangan otak dan sikap mental bagi anak-anak, jadi orang tua harus selalu mendampingi anak-anak jikalau sedang menonton televisi, jika perlu jauhkan anak-anak dari televisi atau bisa juga dengan memberikan peraturan yg ketat dalam menonton televisi. Pengaruh paling buruk dari televisi bagi anak-anak adalah sikap menunda. Jika sedang asyik menonton televisi maka rutinitas sehari-hari mungkin bisa terbengkalai. contoh : budi sedang menonton televisi jam 18.00 , padahal ada PR matematika yg harus di kumpulkan besok di sekolah, tapi siaran televisi masih bagus, si Budi berpikir akan mengerjakan PR nanti jam 20.00. Ketika jam menunjukkan jam 20.00 budi melihat jam dinding, namun masih tanggung acara hampir selesai, tanpa sadar Budi melihat jam dinding sudah menunjukkan angka jam 22.30, Budi baru tersadar dengan PR matematikanya namun ketika membuka buku matematika mata Budi terasa sangat ngantuk dan akhirnya dia menutup buku matematika kemudian tidur.

Contoh sikap menunda yg di lakukan Budi mungkin sedikit banyak di alami oleh anak-anak. Sikap menunda sangat erat hubungannya dengan masalah disiplin dan tanggung jawab. Jika sedari kecil anak-anak sudah terbiasa dengan sikap menunda, maka sikap ini akan terbawa hingga dewasa yg lebih parah lagi bisa terbawa sampai dalam hidup berumah tangga dan dalam hidup bermasyarakat. Bisa di bayangkan apa jadinya jika seseorang hidup tanpa mempunyai sikap disiplin dan tanggung jawab.

Pengaruh Linkungan

Lingkungan belajar dan lingkungan bermain adalah waktu yg paling banyak di habiskan oleh anak-anak. Sebagai orang tua harus bisa meneliti dengan seksama apakah anaknya berada dalam lingkungan yg baik atau tidak. Menempatkan anak-anak dalam sebuah linkungan yg baik atau buruk merupakan tanggung jawab penuh dari orang tua sehingga dapat mencegah anak-anak salah dalam pergaulan.

Mengapa sikap mental harus di ajarkan selagi masih anak-anak. Hal ini bisa di umpamakan pada sebuah pohon, jika pohon yg masih kecil maka mudah untuk di bengkokkan, namun jika pohon sudah besar, maka akan sulit untuk di bengkokkan. begitu pula dengan anak-anak, didiklah mental anak selagi masih kecil dengan memberikan pengarahan-pengarahan yg baik agar jangan sampai melakukan hal yg salah. Jangan pernah membiasakan dengan membiarkan anak-anak jika ia melakukan sebuah kesalahan. Tegurlah dengan kasih sayang dan berikanlah contoh sebab dan akibatnya jika ia melakukan sebuah kesalahan.
Seorang anak yg masih kecil lebih mudah di berikan pengarahan daripada anak dewasa.  

 

Tidak ada komentar: