Produk herbal
merupakan peluang usaha yg belum bisa di maksimalkan masyarakat. Negara Indonesia
yg memiliki kekayaan terbesar di dunia akan tumbuh-tumbuhan ternyata masih
belum bisa mengolah dengan baik dari aset bangsa ini menjadi produk ekspor.
Para pengusaha herbal masih sedikit dan hal ini adalah sebuah peluang usaha baru
namun stok lama bagi masyarakat.
Peluang utk bisa sukses dengan menekuni produk herbal masih
terbuka lebar karena pangsa pasar yg luas dan orang-orang di seluruh dunia
sudah mulai menyadari akan arti pentingnya produk kesehatan yg alami bagi
keremajaan serta regenerasi tubuh manusia.
Antusias penduduk dunia akan back to nature yaitu dengan menggunakan produk alami tanpa bahan
kimia sudah banyak di gembar-gemborkan di banyak negara di alam semesta ini. Hal
ini adalah target pasar yg tepat bagi negara tercinta kita ini dengan mempunyai
sumber daya alam yakni jutaan jenis tumbuh-tumbuhan yg bisa di jadikan produk
herbal.
Kelemahan dari masyarakat Indonesia adalah kurangnya minat
akan peluang tentang usaha herbal ini serta malas utk belajar mengenai seluk beluk
tentang pemanfaatan produk herbal. Ada
sebuah ketakutan akan kegagalan utk mencoba menekuni bidang dari
tumbuh-tumbuhan ini. Pada dasarnya jika kita mau mengkaji lebih dalam tentang
manfaat yg besar dari produk herbal bagi tubuh serta mau melakukan riset
tentang permintaan pasar yg terus meningkat akan produk kesehatan yg bersumber
dari bahan alami maka kita pasti bisa menarik kesimpulan bahwa ini adalah
sebuah bisnis yg bahan dasarnya berasl dari negeri sendiri serta di butuhkan
banyak negara-negara di dunia.
Berdasarkan hal tersebut tentunya kita akan menyayangkan
minimnya pemanfaatan dari sumber daya alam kita yg seharusnya bisa mendunia dan
bisa di gunakan sebagai salah satu tonggak perekonomi an yg bisa mendongkrak
nilai rupiah di pasaran dunia. Sebetulnya sejauh mana masyarakat yg mempunyai
kepedulian akan pemanfaatan SDA kita ini sehingga sampai saat ini kita hanya
bisa melakukan ekspor dari tumbuh-tumbuhan sebagai bahan dasar utk produk
herbal saja yg nilainya murah. Sedangkan jika mampu mengolah sebagai produk
herbal tentunya keuntungan akan lebih besar di bandingkan bahan mentahnya.
Kemungkinan besar adalah kurangnya pengetahuan masyarakat tentang
ilmu pengolahan tumbuh-tumbuhan atau kurangnya lembaga pendidikan yg mengkaji
tentang ilmu tumbuh-tumbuhan tersebut. Kurangnya pengetahuan serta minimnya
lembaga pendidikan adalah faktor utama penghambat bagi perkembangan produk
herbal di samping tidak di dukung oleh sumber daya masyarakat yg rendah.
Jika kekurangan tersebut mulai sekarang bisa di benahi baik
oleh masyarakat maupun pemerintah maka ada kemungkinan besar di tahun –tahun yg
akan datang upaya utk memaksimalkan tumuh-tumbuhan menjadi produk herbal
sedikit demi sedikit akan mengalami peningkatan.
Seharusnya kita sudah bisa memikirkan bagaimana cara utk mengangkat
perekonomian bangsa ini dengan jalan memperbanyak
produk ekspor, salah satunya dengan ekspor produk herbal yg notabene bahan dasarnya
berasal dari negeri sendiri yg lebih mudah utk di dapatkan dari pada tergantung
dari bahan dasar yg berasal dari luar negeri.
Seharusnya negara kita bisa menjadi ikon di dunia
internasional dari produk herbal karena mempunyai potensi alam yg lebih banyak
dari negara-negara lain dan mampu di jadikan bermacam-macam produk kesehatan
alami. Tumbuh-tumbuhan adalah aset berharga yg bisa di ubah menjadi sumber
penghasil devisa dan utk mengurangi pengangguran dan produk herbal merupakan peluang usaha yg harus di maksimalkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar